Selasa, 04 April 2017

Asap, Pekat, Gelap


Aku seperti dilahirkan di sana: di sekitar riuh hiruk-pikuk suara lantang, di antara dengungan distorsi panggung dan pertunjukan, di tengah-tengah sakitnya sebuah moshing dan mosphit.

Aku menikmatinya, aku menikmati kelahiranku. 

Di sana ada sebuah perjumpaan, cerca-makian, tangisan, kebahagiaan, dan semua proses yang tlah terlewati. Dan, kotak itu memiliki banyak nama: “sahabat”, “komunitas”, “geng”, atau bahkan “kumpulan bajingan”. Entah apapun namanya, namun aku menyebutnya “keluarga kedua”. 

Di sanalah sebuah mimpi segelintir manusia yang mencari jati diri dimulai. Tak mudah memang menyatukan banyak isi kepala, perbedaan, dan kepentingan, namun dari proses yang sangat sulit itulah aku belajar, mengeras, dan tak terpecahkan. Aku belajar mengerti, menilai, mengamati, dan merasakan banyak hal: solidaritas, kebersamaan, keegoisan, dan sulitnya menyatukan perbedaan. 

Sudah sejak lama banyak prasangka buruk tlah kubuang, banyak lembaran lama kubakar, dan banyak waktu tlah kuhabiskan. Sebenarnya, masih banyak hal yang ingin kupahami dan kupelajari, tapi waktu terlalu cepat berjalan. Era pun harus berubah. Lembaran baru seharusnya ditulis, bukan disalin!

Apapun akhirnya, sangat banyak manfaat dapat diambil setelah pernah menjadi bagian dari mereka: orang-orang yang memiliki beragam latar belakang.

Terima kasih atas waktu, yang akhirnya menjadi cerita.


Bantul, 4 April 2017

Tidak ada komentar :