Selasa, 14 Februari 2017

P R T S !


Apakah ada ungkapan yang dapat mewakili isi pikiran dan perasaanku saat ini ? Atau, adakah syair yang patut dilantunkan sebagai bentuk protes terhadap waktu ? Di mana perasaan orang-orang itu ? Kapan aku pergi dari neraka ini ? Mengapa aku masuk dalam neraka ini ? Bolehkah aku menentang garis tangan ini ? Jika tidak, dan aku harus pasrah, mengapa ini semua terjadi padaku ?

Aku yakin, ini adalah skenario rapi yang telah dipersiapkan untukku. Bukan terjadi begitu saja tanpa alur. Ya, untukku, meskipun aku takkan pernah tahu apa maksud dari ini semua. Karma, pendewasaan, belajar ikhlas menghadapi kehilangan, ujian hidup, bla bla bla...

Jika itu adalah maksud tersirat dari inti semua ini, aku akan berkata, “Tanpa itu semua, aku bisa. Tanpa ujian itu, aku lulus. Tanpa dikorbankan, aku akan tetap kuat. Tanpa menghilangkan, aku ikhlas. Tanpa dalih pendewasaan, aku baligh”.

Ya, aku bisa tanpa harus selalu menjadi pesakitan yang terkorban. Apabila hikmah itu ada, biar hikmah itu aku tinggal. Takkan kucari lagi. Akan kubuang, dan takkan lagi kuperhatikan. Sesal tiada arti ! Akan kukutuk kesendirian ini. Akan kuserapahi kesepianku. Dan, akan kuperjuangkan segala cita-cita dan keinginanku, sampai semua tercapai. Lalu, kupertanggungjawabkan semua yang telah kulalui.

Empatbelas dua duaributujuhbelas, sebelas empatpuluhenam malam; Aku nyatakan “protes” !


Bantul, 14 Februari 2017

Tidak ada komentar :