Minggu, 19 Februari 2017

Anggur Merah


Dengan tawa meruah, seperti anggur merah:
secepat itu – angin mengecup dadamu,
dalam buaian dahan-dahan dedalu.
Betapa dalam aku minum,
nafasmu yang manis
menertawaiku: mabuk dan liar,
saat embusan angin menciummu:
mencekik kasta kalimatku !



Sleman, 19 Februari 2017

Tidak ada komentar :