Minggu, 25 Desember 2016

Salatiga


Bahkan, (di sinilah) roh puisi Arthur Rimbaud masih tersugesti mengawang di langitlangit batin penciptaan; dari sejak lahir, sampai di liang pengakhiran, tanpa peduli bualan atau katakata hiburan: tak bertulangbelakang.

Dan, salahkah jika kau awal dari semuanya ? Karna, apapun yang kurasa, terlalu rumit dituangkan: lewat kata.

Terima kasih untuk tiap waktu, yang akhirnya menjadi cerita:
– Salatiga. 


Antara Yogyakarta dan Salatiga, Natal 2016

Tidak ada komentar :