Bahkan, (di sinilah) roh puisi Arthur Rimbaud masih tersugesti mengawang di langitlangit batin penciptaan; dari sejak lahir, sampai di liang pengakhiran, tanpa peduli bualan atau katakata hiburan: tak bertulangbelakang.
Dan, salahkah jika kau awal dari semuanya ? Karna, apapun yang kurasa, terlalu rumit dituangkan: lewat kata.
Terima kasih untuk tiap waktu, yang akhirnya menjadi cerita:
– Salatiga.
Antara Yogyakarta dan Salatiga, Natal 2016
Tidak ada komentar :
Posting Komentar