Minggu, 21 Desember 2014

Kutukan Lautan


kita dikutuk untuk selalu ke laut;
hanyut atau sampar
mencapai atau terdampar
berlayar atau tenggelam
tapi, lautan mana tak menyimpan badai ?
bayang-bayang mana tak diurapi jelaga matahari: saat begini tenang ?

hanya sedikit huruf, tak lengkap
menghambur kunci mulutku
susah-payah kurangkai, dengan bahasa sesabar batu
namun, tak pernah selesai

kini, di bait ketiga
kapalku mengembara
pada senja
yang luruh serupa candu
dari sedikit buih di bibirmu
tempat segala bermula: kapan saja


Pantai Ngobaran, 21 Desember 2014

Samudera Air Mata


––– diadopsi dari puisi “Laut yang Tak Bertepi” karya Astaman Hasibuan

di Pantai Ngobaran,
di tepian selatan, di Lautan Hindia
ketika sauh dilabuh, dipundak menghimpit
kapan jalan panjang ini berujung ?
kapan jalan ini bertepi ?

nun jauh di sana;
di laut biru yang indah
tak ada yang berubah,
seperti diamnya jawabmu: atas tanyaku.


Pantai Ngobaran, 21 Desember 2014