semu gema bayang hitam
butir-butir malam menyapa perlahan
aroma tanah serupa candu mengendap
sisihkan peri malam yang tersesat
wajah-wajah murung menyeringai
pun teduh payung baja menengadah
– yang terlepas: kerudung hitam tertanggal
tepat makhluk jejadian digentayangkan: malam
khayal indah di sela pasrah
dendang damai di puncak syahwat
terpujilah sang penggadai kenikmatan !
– yang kasmaran, tak terucapkan
secawan anggur ingatkan bayang yang masih meraja
menangis dalam tertawa, sedih dalam gembira
atau sebaliknya,
tak ada bias bholam memancar di kamar: temaram ?
biarlah bilah-bilah setan hantam jiwa !
– sandarkan kelam sejuta kata
tak ubah ambrosia buai sukma;
jauhkan duka, pun jua nestapa
semoga, petir di luar melebatkan !
biar redup fajar hanyutkan tikus-tikus di Ombak Selatan
Pantai Parangkusumo, 6 Februari 2014
butir-butir malam menyapa perlahan
aroma tanah serupa candu mengendap
sisihkan peri malam yang tersesat
wajah-wajah murung menyeringai
pun teduh payung baja menengadah
– yang terlepas: kerudung hitam tertanggal
tepat makhluk jejadian digentayangkan: malam
khayal indah di sela pasrah
dendang damai di puncak syahwat
terpujilah sang penggadai kenikmatan !
– yang kasmaran, tak terucapkan
secawan anggur ingatkan bayang yang masih meraja
menangis dalam tertawa, sedih dalam gembira
atau sebaliknya,
tak ada bias bholam memancar di kamar: temaram ?
biarlah bilah-bilah setan hantam jiwa !
– sandarkan kelam sejuta kata
tak ubah ambrosia buai sukma;
jauhkan duka, pun jua nestapa
semoga, petir di luar melebatkan !
biar redup fajar hanyutkan tikus-tikus di Ombak Selatan
Pantai Parangkusumo, 6 Februari 2014