kita dikutuk untuk selalu ke laut;
hanyut atau sampar
mencapai atau terdampar
berlayar atau tenggelam
tapi, lautan mana tak menyimpan badai ?
bayang-bayang mana tak diurapi jelaga matahari: saat begini tenang ?
hanya sedikit huruf, tak lengkap
menghambur kunci mulutku
susah-payah kurangkai, dengan bahasa sesabar batu
namun, tak pernah selesai
kini, di bait ketiga
kapalku mengembara
pada senja
yang luruh serupa candu
dari sedikit buih di bibirmu
tempat segala bermula: kapan saja
Pantai Ngobaran, 21 Desember 2014